R-Regut

Photo by Ilnur Kalimullin on Unsplash Regut, atau yang lumrah kita sebut dengan ‘tidur’, bila diseksamai dengan bijak, rupanya tak sesederhana dari yang terlihat. Tidur, sebenci apapun konotasi masyarakat yang ikut melekat padanya, tetap saja merupakan suatu keharusan yang harus tertunaikan. Siapa yang bisa menjalani hari tanpa tidur seditpun, eh? Dari situ kita selayaknya memahami bahwa kita hanyalah makhluk biasa lagi lemah. Butuh istirahat. Butuh memejamkan mata. Lalu adakah dengan yang demikian kemudian kita merasa layak untuk menantang kebesaran Allah? Dzat Yang Maha Hidup; Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), Yang tidak mengantuk dan tidak sekalipun jatuh tertidur? Layakkah? Lebih jauh, sebelum beranjak tidur, kita bahkan kerap dianjurkan untuk memperbanyak bacaan wirid. Berdoa, agar semoga diberi lindungan keberkahan dari berbagai marabahaya beserta gangguan setan nan terkutuk. Dari mimpi-mimpi buruk. Dari jampi-jampi sihir pendengki. Juga doa agar kiranya kita diper...