Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Mengenal Bang Zen, Sohib Aliyah di ODOP Batch 7

Gambar
[Yang Sebelah Kiri, Jaket Hitam. Source : IG Beliau] Nama beliau Bang Zen. Lengkapnya Muhammad Zaini. Saya pertama kali mengenal beliau ketika menjalani Aliyah di Kampung 2 Menara, sebuah pondok pesantren di kaki Gunung Lawu. Beliau kakak tingkat satu tahun di atas saya. Selama menjalani hari-hari di pesantren, banyak cerita yang terjalin erat diantara kami. Ada malam-malam ketika kami sama berjuang demi mendapat setoran hafalan buat besok pagi. Ada hari-hari dimana kami berjibaku bersama terlibat dalam proyek ambisius yang serupa. Momentum momen yang penuh warna dan cerita. Oh iya, di OSIS Aliyah, beliau menjabat sebagai sekretaris. Tahun berikutnya, gantian saya yang menjabat sebagai sekretaris. Banyak hal-hal baru yang saya pelajari dari beliau. Mulai dari mekanisme pengaturan nomor surat resmi, sampai tips dan trik ketika mengajukan surat ke atasan. Bagi sebagian orang mungkin terasa amat remeh temeh, tapi justru hal-hal kecil seperti itulah yang kemudian banyak membantu s

CERBUNG : Mimpi di Ujung Meja Hijau (Bagian Akhir)

Gambar
[Source : Here ] ------------------------------ “Baiklah, setelah sedikit berdiskusi, akhirnya kami para hakim sepakat untuk memvonis terdakwa Basuki Rahmat, selaku Direktur PT.Asta Bangun, sebagi pelaku dalam tindak pidana korupsi pengadaan bantuan sekolah yang merugikan negara sebesar Rp 9,6 miliar rupiah. Setelah melalui berbagai pertimbangan, kami memutuskan untuk menjatuhkan hukuman kepada terdakwa sesuai dengan tuntutan yang diajukan Jaksa Penuntut yang berupa hukuman 5 tahun 6 bulan penjara ditambah dengan denda 500 juta beserta kewajiban untuk mengganti kerugian negara.”, kataku lantang yang diikuti dengan ketokan palu yang khas. “ Tok..tok..tok.. ” Setelah membacakan vonis itu, pikiranku jadi sedikit buram. Aku agak lupa dengan detail jalannya sisa sidang tersebut. Yang pasti, ketika itu kamu mengajukan banding ke Mahkamah Agung. Berharap mendapat vonis yang lebih ringan dari yang kubacakan. Dan yang pasti juga, sebelum sidang ditutup aku tidak akan pernah melupakan

CERBUNG : Mimpi di Ujung Meja Hijau (Bagian 4)

Gambar
[Source : Here ] ----------------------------- Kejadian suram itu terjadi sekitar 27 tahun yang lalu. Itu adalah masa-masa dimana aku seharusnya mendapatkan curahan kasih sayang yang cukup dari kedua orangtuaku. Saat itu aku masih ingat jelas kalau aku masih duduk di bangku kelas 3 SD. Ayahku ditangkap oleh pihak berwenang saat beliau sedang mengantarkan aku ke sekolah SD-ku. Penangkapan itu sendiri terjadi di depang mataku sendiri. Dan terjadi begitu cepat. Tak kurang dari 15 menit ayahku telah dibawa entah kemana. Aku sendiri hanya berdiri melongo ketika menyaksikannya dari balik pagar sekolah. Sayangnya, bukan aku saja yang menyaksikan kejadian itu. Seluruh penghuni sekolah pun turut melihat kejadian itu!! Dan itulah yang menjadi berita buruk bagiku di hari-hari mendatang. Seluruh murid sekolah mengejekku sebagai anak penjahat kapanpun aku berada di dekat mereka. Tidak ada seorangpun diantara mereka yang mau berteman denganku. Aku dikucilkan bahkan oleh teman sebangkuku. Ketik