Jiwa Merdeka
Ketika takut kita hanya untuk Allah, maka ketika itulah jiwa kita menjadi jiwa yang merdeka. Jiwa-jiwa yang merdeka tidak dapat dibeli dengan harta hadiah, gelar pujian, ataupun pangkat jabatan. Jiwa-jiwa yang merdeka hanya dapat ditukar dengan kemuliaan surga. Jiwa-jiwa yang merdeka tidak dapat diancam dengan rasa lapar, kemiskinan, penjara, pengusiran, atau bahkan dengan kematian. Karena justru merekalah barisan terdepan yang merindukan kematian itu sendiri. Jiwa-jiwa yang merdeka itu indah, bertaut dalam ukhuwah, tolong menolong dalam kasih dan sayang, saling mengenal dan menyapa, tersenyum meski belum bertukar nama. Jiwa-jiwa merdeka adalah mereka umat muslim itu sendiri, ketika dimana puncak takutnya hanya ialah kepada Allah semata. Ikhlaskan niat, Kawan. Semoga Allah berkenan menyatukan kita bersama dalam jiwa-jiwa yang merdeka seutuhnya. ------------ Lenteng Agung, 24 Ramadhan 1441 H - 19.01 Catatan Maninjau
Komentar
Posting Komentar