Cakrawala Rindu : Sketsa Satu

Diunduh dari : https://www.pinterest.co.uk/pin/191262315405319043/?lp=true

Kata mama, kesendirian memang tak akan membuat manusia mati perlahan. Namun sunyi dan sepi lah yang justru membuat mereka menyesap peri nan sembilu tiada tertahan. Terasing. Terpinggirkan. Terlupakan. Tercacah dari segenap peradaban, meski sesungguhnya ada ribuan manusia lain yang lalu lalang di hadapan mereka, dan jutaan lainnya menanti di perangkat gawai terbaru mereka. .

Jika selama ini engkau memang sendiri, maka kini biar kutemani dirimu agar tak lagi ada secuilpun sunyi sepi yang hinggap di hari-harimu. Karena kata mama, tiada romansa paling indah, tiada obat rindu paling mujarab, bagi para bujang maupun kembang, selain menyatukan ikatan janji suci mereka dalam mahligai pernikahan. .

Dengan berdua kita bisa saling meminjamkan sayap. Terbang kemanapun kita suka. Melangkah kemanapun kita mau. Merangkai hikayat demi hikayat perjalanan dimana kita menyelam dalam suka maupun duka, berbagi makna cinta sembari menyembuhkan segala derita. .

Maka malam ini, kuberanikan diri untuk mendatangi kediaman keluargamu. Karena kata mamaku, engkau adalah jawaban jitu untuk seluruh ikhtiarku selama ini. Dan menurut bundamu pula, ini hari yang tepat, bertepatan dengan rutinitas pulang bulananmu dari kota pelajar. Meski grogi setengah mati, dan meski sama sekali belum sempat mengenalmu lebih jauh, namun di sinilah aku berada sekarang. Di ruang tamu rumah orang tuamu. Menjemput takdir, menanti entah bagaimana semua ini nanti akan berakhir. .

Lalu kini, wahai putri nan mulia, bersediakah engkau menjadi Saksi untuk seluruh kesungguhan cintaku? Menyeksamai agar tak ada lagi sunyi sendu yang singgah di hatiku maupun hatimu. Membersamai agar jangan lagi ada rindu tak berkesudah yang menggelayuti mimpi-mimpi kita berdua di hari esok. Bersediakah?

Aku memang tak menjanjikanmu hidup enak bergelimang kemilau harta mewah. Bahkan aku pun tak bisa menjamin hidup kita nanti akan selalu mulus mudah tiada masalah. Namun satu yang akan senantiasa kugenggam erat, satu yang akan selalu kuingat dalam-dalam, bahwa aku akan bersungguh untuk selalu menjaga bara api cintaku padamu, sehidup-semati, apapun yang terjadi, hingga maut menjadi pekik perpisahan kita nanti.

Maka putri, dengan membaca keagungan asma Rabb Yang Maha Pengasih, bersediakah kau tuk kupinang sebagai kekasih dunia-akhiratku? Bersediakah?

--------------------

Warna baru tentang #CakrawalaRindu,
Bersama mendung di ufuk langit,
Indonesia, 19-20 April 2018.

Komentar