Pulang di Masa Pandemi


Perjalanan pulang menuju Yogya-Solo beberapa hari terakhir, menyadarkan saya satu pelajaran tentang betapa pentingnya menghindarkan diri dari terjadinya fitnah.


Meski sudah mengantongi hasil non-reaktif dari Rapid Test Covid-19 di Jakarta, tapi tetap itu tak serta menjamin ketenangan di hati masyarakat kampung. Prasangka orang jauh lebih cepat daripada penjelasan-penjelasan kita. Itu wajar.


Oleh karena itu, berhati-hati sebelum bertindak merupakan suatu keharusan agar kita dapat bersikap lebih bijak. Setidaknya tujuan utama kita, -bersua bersama keluarga, mencicipi masakan Bunda-, sudah dapat terlaksana dengan baik.


Adapun sisanya, -kesenangan dari sebuah silaturrahmi bersama sahabat lama, keseruan petualangan ke tempat-tempat baru-, ah kiranya masih bisa kita perjuangkan di lain kesempatan. Atau bahkan kalaupun memang silaturrahmi tadi tetap dirasa perlu, komunikasi via virtual kini sudah sangat memungkinkan untuk dilakukan, ya kan?


Kita harus berdewasa bersama. Tidak perlu membuat gaduh suasana. Mari menahan diri, agar semua tetap bahagia terkendali, terlebih di hari lebaran yang penuh suci ini.


Mohon maaf untuk setiap rekan yang belum sempat bertatap muka selama edisi kepulangan kali ini. Semoga kita semua menjadi maklum dan tetap bersahabat. Ehe. 😁


Sayonara, Solo!



-------------
Purwosari Railway Station,
14 Dzulhijjah 1441 H - 20.16
Sebelum Beranjak Pulang

Komentar