IBU-KALA-RINDU

[Source: Here]


Ibu, 
mengapa kian hari, 
kian berat kaki ini tuk 
sekadar melangkah?

Baktiku kah, 
yang mungkin terlanjur berkurang 
bersebab jarak terlampau menjura....

Maksiatku kah, 
yang mungkin terbacut mentabiri 
semua restu-mu di nun jauh sana...

Rinduku kah, 
yang mungkin terlampau berat 
mendera di tanah kembara....

Atau mungkin,
gelap serta pekat kebimbangan
yang tak kunjung sedia
mengeluarkan anakmu ini?

-----------------

Kapan terakhir kali engkau bertukar kabar dengan Ibu? Kemarin? Sepekan lalu? Sebulan silam? Atau bahkan, saking lamanya, waktu yang silih bertukar tak lagi sempat terhitung?

Jangan begitu, Kawan.

Boleh jadi, seluruh cerita suksesmu hari ini, bersebabkan doa-doa yang dipanjatkan dengan sepenuh tulus oleh Ibumu di sepertiga akhir malam. Menjulang tegak ke atas, menggetarkan Arsy langit, sehingga Rabb Pemiliknya kemudian berkenan membentangkan seluruh janji manis kehidupan untukmu pada hari ini.

Boleh jadi, seluruh cerita bahagiamu hari ini, bermulakan dari jerih payah perjuangan Ibumu ketika engkau masih kecil dahulu. Menggendongmu, menyapihmu, merawatmu kala demam panas tinggi, membantumu mengerjakan tugas sekolah, menenangkamu kala gelisah datang menghampiri, atau bahkan berbohong sedikit supaya engkau bisa melahap dengan tenang makanan terakhir di rumah.

Boleh jadi, seluruh tentang dirimu hari ini, sejatinya adalah sekumpulan tetes air mata dan darah dari pengorbanan kasih sayang Ibumu, bukti betapa besarnya tanda jasa beliau dalam mengayomi dan menghidupakan arti hidup itu sendiri. Untuk engkau. Untuk kita semua.

Lalu dimanakah engkau kini? Ibu memang tak akan bertanya, tapi sungguhkah, untuk sekadar bertukar kabar sekaligus memberitahu bahwa 'anakmu baik-baik saja', engkau harus menunggu tanya dari Ibumu?

Pulanglah, Kawan.
Ibu menunggumu.

-----------------




Ibukota Lama,
2.39 - 12 September 2019
Sesal Rindu yang Berbuncah.

Komentar

  1. Pengorbanan ibu, cinta dan jiwanya utk kita itu luar biasa. Pelukan yg selalu aku rindukan itu pelukan hangat ibu

    BalasHapus
  2. baca ini... auto merenung.. hiks
    keren ka.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah rumah saya deket jaraknya dengan rumah ibu, hanya satu sampai dua jam saja.

    Tentu, segala bentuk keberhasilan kita, ada campur tangan di setiap do'a ² Ibu

    BalasHapus
  4. Suka ini, "Baktiku kah,
    yang mungkin terlanjur berkurang ... " 😟

    BalasHapus
  5. Hmm ... aku jadi kangen ibu di rumah.

    #CurhatAnakRantau

    BalasHapus
  6. ibu adalah cinta pertama setiap anak-anaknya

    BalasHapus
  7. Membaca ini, aku merasa banyak salah sama ibu. Aku ingin beliau tahu bahwa aku sangat menyayanginya, meski tingkahku selalu menyebalkan selama ini 😭😭😭😭

    BalasHapus
  8. Nggak akan pernah habis kata kalau ngobrolin ibu...hiks

    BalasHapus

Posting Komentar