KEPING KEDUA PULUH EMPAT : Hari Kemenangan

Source : Here

Bila Idul Fitri adalah sempurna tentang kemenangan, lalu kepada siapakah kita saling mengalahkan?


30 hari berpacu tanpa henti, di momentum yang dikatakan setan-setan sedang terbelenggu ketika itu, sejatinya kita melawan siapa kiranya?


Ah, iya juga ya.


Duhai, bila dipikirkan, seluruh ikhtiar Ramadhan ini boleh jadi adalah tentang perjuangan mengalahkan diri kita sendiri.


Selama di bulan suci Ramadhan, kita menyingkirkan segenap kemalasan, meniadakan kemaksiatan, menghalau kejahatan, menggiatkan ketaatan, meningkatkan kebaikan, memperbanyak permafaan, memohon ampunan, agar sempurna meraih gelar ketaqwaan di hari kemenangan.


Duhai, inilah pertempuran tersebut! Pertempuran melawan hawa nafsu, yang sebagaimana disabdakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam, kadar intensitasnya jauh dan jauh lebih berat daripada Perang Badar maupun Perang Uhud sendiri. Jihad melawan musuh yang ada dalam diri kita sendiri. Lalu sanggupkah?


Sebagaimana suatu kompetisi, pun boleh jadi tidak semua dari kita sempurna telah memenanginya. Ada yang gugur di tengah jalan. Ada yang boleh jadi tersingkir jelang akhir. Ada yang boleh jadi sudah genap hampir terjatuh, namun dia terus dan terus kembali bangkit tuk menerjang hingga penghujung akhir. 


Ah, iya juga ya…


Duhai, hanya Allah semata Yang Maha Mengetahui dengan seluruh penilaian hasil usaha kita. Pun semata hanya Dia sahaja yang akan memberi balasan bagi seluruh perjalanan shiyam kita. Wa ana ajzii bihi...dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya...


Maka semoga Allah menerima-Nya! Mencatat beragam kesholihan sebagai tabungan kebaikan bagi kita di hari akhirat nanti. Memafkan jatuh-bangun kita selama turunnya keimanan jika sempat terselip dulu. Menerima taubat dalam setangkup doa kita di malam-malam nan sunyi. Serta mengeluarkan kita dari bulan suci Ramadan dengan sebaik-baik bekal ketaqwaan untuk 11 bulan ke depan. Itulah IJAZAH kemenangan yang sesungguhnya. Dan sungguh, itulah yang kita cari-cari, bukan?


Allahu Akbar! Allahu Akbar! Wa lillahi al-hamd!   


Semoga kita semua termasuk mereka yang menang dengan sebenar-benar kemenangan. Di dunia maupun di akhirat. Juga semoga, tahun mendatang Allah perkenankan kita tuk bersua kembali dengan sang Ramadhan : merasakan manisnya bertaat-taatan dalam keimanan untuk menjadi pribadi insan yang lebih baik dibanding sekarang.


Terima kasih telah setia menyimak rangkaian tulisan saya selama 30 hari ini. Selamat bersukacita. Selamat berkumpul bersama karib keluarga. Jangan lupa : berbahagia!


o-●-o-●-o-●-o-●


Catatan lama. Ditulis ketika momentum 'Idul Fitri tahun lalu. 
Semoga masih tetap bermakna serta bermanfaat untuk Ramadhan kita di tahun ini. 


Allahumma Taqobbal Minna.....


o-●-o-●-o-●-o-●


Solo,
5 Juli 2019

Komentar