KEPING KESEBELAS : Simpul Semangat

[Source: Here]


o-●-o-●-o-●-o-●

Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali..

(Surat An-Nahl (16) : 92)

o-●-o-●-o-●-o-●

Jangan kasih kendor! Terhadap semua simpul amal sholih yang telah kita seksamai bersama dalam Ramadhan tahun ini, jangan kasih kendor!


Sudahi dahulu semua gelisah yang mendera sanubari terdalam lautan hati kita, juga menyandera raga kita dalam badai keraguan yang tak kunjung berkesudah.


Sudahi dahulu seluruh khilaf maupun silap, yang terkumpul bersama segenap maksiat kala lupa maupun ingat.


Sudahi dahulu riuh-gaduh rutinitas penduduk dunia yang membuat kita terlena dari sunyi senyapnya 10 malam terakhir di bulan suci Ramadhan tahun ini.


Karena kini, kita telah tiba di penghujung waktu, detik penentuan dimana kesimpulan itu pasti akan ditanyakan : sejauh mana Ramadhan menjadi makna bertakwa bagi kita yang mengaku beriman?


Maka jangan kasih kendor! Agar semoga keping demi keping perjalanan pencarian tentang siapa sesungguhnya jati diri kita ini tak lantas hilang begitu saja, namun sebaliknya menyatu secara utuh menjadi bagian dari perbaikan terhadap segenap kurangnya jiwa kita saat ini.


Juga jangan kasih kendor! Karena sungguh, di hari-hari inilah, sepatutnya kita menyadari betapa teramat sedikitnya bekal takwa kita menuju kampung akhirat kelak, betapa tak siapnya kita untuk menemui Pencipta kita, pun betapa banyaknya hutang dosa yang harus segera kita lunasi sebelum tiba masa pengadilan kita nanti.


Kawan, jangan kasih kendor di 4 hari nan ujung ini.


Untuk para pejuang I'tikaf, pemburu malam-malam Lailatul Qadr dimanapun berada: Tetaplah semangat, Tetaplah berjuang! Bahkan hingga detik terakhir bulan Ramadhan! Untuk terus dan terus menumpuk berbagai amal sholih, melipatgandakan beragam jariyah kebaikan, dan mengikis sebanyak mungkin rupa keburukan yang menghiasi catatan hidup kita masing-masing.


Pun bagi segenap para saudara/saudari kita yang belum bisa beritikaf tahun ini, sekalipun rutinitas kesibukan jelang lebaran menjadikan jasad kita belum sempat beradu kasih dengan Allah di masjid tercinta, setidaknya semoga ada hati yang kita titipkan di dalamnya. Berharap agar meski sekalipun kita jauh secara fisik dari rumah-rumah Allah, namun semoga hidayah maupun barokah Allah tetap senantiasa berdekatan dengan jiwa serta raga kita, menuntun kita menuju keselamatan dunia pula akhirat kelak.


Semoga dan semoga, ikhwahku sekalian. Agar kita di Ramadhan kali ini, Allah perkenankan untuk merasakan akhir yang baik, penghujung penuh barokah, mengantarkan kita pada ketakwaan sejati, dan menjadikan kita diri pribadi yang lebih mumpuni.


Allahumma Amiin. Semoga dan semoga, saudaraku tercinta.

o-●-o-●-o-●-o-●

Masjid Namira,
Tanah Berkah Tempat Banyak Kebaikan,
26 Ramadhan 1439 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BATAVIA’s DIARY : Ramadhan Ibukota

Mengenal Bang Zen, Sohib Aliyah di ODOP Batch 7

BATAVIA’s DIARY : Dari Pinggir Jendela

KEPING KEDUA PULUH : Tentang Niat, Tentang Karsa