CHIEF's NOTE : Mengucapkan Terima Kasih



Selama 4 bulan menjadi volunteer di FIM Jakarta, saya banyak belajar dan menemukan hal-hal baru.


Salah satu hal yang paling sederhana, namun berkesan begitu mendalam, adalah tentang kebiasaan mengucapkan "terima kasih" kepada orang-orang yang telah membantu kita semua.


Semisal kepada pembicara yang baru usai mengisi sesi SJLD (Satu Jam Lebih Dekat) setiap akhir pekan. Atau kepada rekan-rekan kita yang baru saja mengabarkan informasi bermanfaat ke grup bersama. Atau kepada sejawat yang baru rampung mengurusi program-program kita semua.


Kepada mereka, tetiba banyak orang yang lantas bersegera bersama-sama mengucapkan : Terima Kasih!


Saya takjub. Ternyata, tindakan yang terkesan begitu sederhana tersebut, punya dampak yang cukup besar kepada kita sebagai anggota. Kita menjadi kian lebih nyaman, apalagi untuk ukuran orang-orang baru seperti saya, yang sempat merasakan adanya ketidakakraban dengan para senior lainnya. Namun dengan sekedar ucapan "terima kasih" tadi, ah, kami serasa jadi bertambah lebih dekat dan makin kenal satu sama lain.


Di sisi lain, dari sudut pandang kerja sama tim, tindakan tersebut juga merupakan sesuatu yang patut kita acungi jempol. Karena tentang menjadi manusia, adakah yang tak senang ketika mendapat apresiasi tulus dari orang-orang di sekitarnya? 


Mengucapkan "terima kasih" merupakan sebentuk respek yang dapat kita berikan kepada sesama. Dari situ akan terlatih kebesaran jiwa kita dalam mengakui peran kehadiran seorang rekan, dan dari situ pulalah kita belajar untuk saling menghormati kontribusi satu sama lain. 


Lalu bagaimanakah caranya untuk berterima kasih tanpa menimbulkan kecanggungan bagi kita?


Ah ya, untuk kita-kita yang belum terbiasa mengucapkan "terima kasih", mungkin memang bakal terasa kelu ketika mencobanya pertama kali. Bakalan gengsi, canggung, atau bahkan terasa kaku. 


Tapi tak mengapa. Ada banyak cara untuk mensiasati hal tersebut. Untuk mengucapkan "terima kasih", agar tak terlalu kaku, mari kita gunakan pilihan kata yang terasa lebih santai. Seperti, "Hatur Nuhun" , "Tenkyuuu", "Arigatou" , atau sekedar stiker ucapan terima kasih via media sosial. 


Itu lebih mudah, dan tentunya tak sampai menghilangkan arti ungkapan "terima kasih" itu sendiri, bukan? 


Apapun itu, mengucapkan terima kasih adalah suatu kebaikan sederhana yang bahkan sangat dianjurkan dalam Islam. Firman Allah dalam surat Ar Rahman ayat 60 :

هَلْ جَزَآءُ ٱلْإِحْسَٰنِ إِلَّا ٱلْإِحْسَٰنُ


"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)"


Itu betul. Berdirinya kita pada posisi hari ini, sedikit banyak tentu juga merupakan andil dari orang-orang yang pernah bersinggung rasa dengan kita. Sekurangnya berkat doa dari Ayah, Ibu, dan sahabat-sahabat terdekat. Lalu, jika kepada mereka pun kita masih sungkan sekedar mengucapkan "terima kasih", lalu dengan kebaikan yang seperti apa lagi kita akan membalas seluruh tumpah jasa mereka?


Karena itulah, dan untuk sekaligus menutup catatan kecil kita pada hari ini, saya ingin mengatakan kepada orang-orang hebat di sekitar saya : Terima Kasih! Untuk semua dukungan kalian! Untuk semua doa-doa dari kalian! Semoga Allah berkenan memberi sebaik-baik balas kebaikan!


--------------


Ibukota, 
7 Dzulhijjah 1441 H - 19.15
Teruntuk Seluruh Sahabat beserta 1256, FIM, FoSSEI, & AkSES.

Komentar