Investasi
[Dok. Pribadi] |
Investasi, bila ditilik lebih jauh, sejatinya merupakan kumpulan kegiatan yang mengindisikan sebuah penghematan. Satu upaya agar kita tidak menghabiskan begitu saja semua pemberian rezeki dari Allah semata untuk kegiatan konsumtif yang serba tidak produktif.
Tentang ini, Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu dalam sebuah riwayat pernah berkata,
الكفاف مع القصد أكفى من ااسعة مع الإسراف
"Kecukupan yang disertai kesederhanaan adalah lebih mencukupi daripada kelonggaran yang disertai pemborosan"
Maknanya, sekalipun pemasukan kita pas-pasan bila dibandingkan dengan sederat kebutuhan bulanan, selama dapat bersikap hemat, hasilnya akan jauh lebih baik ketimbang mendapatkan pemasukan besar namun lantas melengahkan kita menuju perilaku berlebihan.
Dari sini kita dapat menarik benang simpulnya. Jika dengan bersikap hemat kita dapat mengakali pemasukan yang serba pas-pasan, apa jadinya bila kita tetap bersikap hemat sekalipun pemasukan kita sudah sangat besar?
Wah, bakal lebih ajib itu mah...
Dan investasi berangkat dari itu semua. Tentang attitude. Tentang gaya hidup. Bukan semata perihal berapa jumlah uang yang kita dapatkan dari pekerjaan.
Sebagai penutup, saya pernah membaca, "Jika kamu punya pemasukan 1 juta, gunakanlah 700 ribu darinya untuk kebutuhanmu dan simpanlah sisanya. Namun jika pemasukanmu bertambah menjadi 2 juta, maka tetap gunakan 700 ribu darinya untuk kebutuhanmu, dan tabunglah seluruh sisanya! Kebutuhan bulananmu tidak bertambah meski gajimu naik 2x lipat!"
-------------
[Dok.Pribadi] |
InFrame:
Menutup akhir pekan kemarin dengan mengikuti serangkaian kegiatan SCOFEST 2019. Jazakumullahu Khoiron kepada KSEI AkSES LIPIA yang telah berkenan memberi kami kesempatan untuk memperkaya wawasan terutama perihal pembahasan seputar dunia investasi dan ekonomi Islami.
Juga Jazakumullah Ahsanal Jaza untuk segenap tumpah keringat para punggawa di balik acara, jatuh bangun melewati berbagai rintangan demi memastikan kelancaran acara sampai hari-H.
Semoga semua itu menjadi sebentuk kebermanfaatan bagi kita bersama, di dunia maupun di akhirat. Dan semoga menjadi salah satu alasan bagi kita untuk terus bersilaturrahmi dan berkhidmat bersama bagi umat ke depannya.
Ekonom Rabbani : Bisa!
Komentar
Posting Komentar