LINTAS GENERASI

[Dok. Pribadi]

14 abad yang lalu, petunjuk di dalam kitab suci inilah yang kemudian menyatukan beragam manusia dari berbagai ras dan golongan.

Menghapus perbedaan kasta dan strata yang sebelumnya jamak terjadi di tengah kaum Quraisy, sehingga seorang Bilal bin Rabbah, -budak hitam dari Habasyah-, dapat duduk bersanding di sisi Utsman bin Affan, -saudagar tajir ternama di masanya-, sebagai sesama assabiqunal awwalun.

Mempersaudarakan 2 kaum yang saling berbeda kondisi, -Muhajirin yang datang dalam keadaan papa penuh nestapa sebakda terusir dari Mekkah, dengan Anshor yang hidup dalam gelimang kemakmuran di Madinah- untuk selanjutnya bahu-membahu membangun pondasi umat menuju puncak kejayaannya.

Dan kini, di tengah hiruk pikuk gemerlap Ibukota, momen ‘persatuan’ tersebut kembali saya temukan. Seorang nenek beserta cucunya, duduk bersimpuh di majlis yang sama, belajar mendaras bacaan Alquran, dan berusaha mentadabburi makna di dalamnya. Keduanya, yang berasal dari lintas generasi amat berbeda, dengan tekun membaca mushaf berulang kali bersama guru mereka, lalu mencoba mengingat satu-dua ayat, sebelum maju menyetorkannya di hadapan pembimbing mereka.

Aih. Indah, damai, sekaligus menghadirkan rasa malu.

Usia kita, sungguh, tak lagi semuda anak kecil di atas, dan tentunya juga belum terlanjur setua nenek tersebut, namun dimanakah kita jika dihadapkan dengan semangat kedua sosok di atas dalam membersamai Alquran? Bukankah kita seharusnya luruh dalam setangkup rasa malu?

Atau mungkin, itulah penyebab mengapa umat ini tak lantas kembali bersatu. Riuh dengan beragam perpecahan, sibuk saling sikut satu lain. Karena cahaya Alquran itu tak lagi berada di hati kita. Sehingga lenyaplah seluruh asa persatuan yang telah dititi generasi terdahulu umat ini, menyisakan kita dengan segenap ketidakpedulian pada sesama.

Untuk itu, kita harus berbenah. Bangkit bersama. Mari mendekatkan diri dengan Alquran, agar semoga Allah beri kita keberkahan untuk bersatu kembali, menuju kemenangan purna di dunia maupun akhirat. Allahumma Amiiin.

--------

InFrame : Salah satu kegiatan belajar TPA di Halaqoh Tahfizh Riyadhul Qur’an Kampus Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Didokumentasikan pada tanggal 19 Oktober 2018.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

A-Ambisi

M-Menelusuri Asal Muasal Nama Ibukota

KEPING PERTAMA : Garis Nadir

KEPING KELIMA : Aroma Hujan