Perubahan Dimulai dari Pe-rebahan - 1


Kalian boleh protes sesuka hati terhadap judul di atas.


Tapi maksud saya gini lho, sebelum kita berkoar ingin mengubah hal-hal besar di sekitar dunia kita hari ini, mari sejenak kita atur istirahat kita agak tetap tercukupi dengan baik.


Istirahat itu penting. Setidaknya ada bagian dari tubuh kita yang membutuhkan rehat sejenak sebelum kembali bergulat dengan berbagai ragam masalah kehidupan. Dan itu adalah hak yang harus kita tunaikan dengan baik. Agar tidak menjadi kezhaliman pada diri sendiri. Agar tidak menimbulkan penyakit yang jauh lebih merepotkan.


Menghargai waktu istirahat, bagi saya pribadi, adalah salah satu cara paling sederhana untuk sekedar 'me time'. Melindungi privasi. Mengapresiasi kerja keras yang telah kita lakukan. Bahwa kita juga punya waktu untuk pribadi kita seorang, yang -bahasa kerennya-, bahkan dunia pun tak berhak ikut campur mengganggu.


Cieee, asyik yak.


Haha. Bagi sebagian orang, rebahan dianggap sebagai perlambang kemalasan. Itu betul. Hanya saja, itu baru bisa dikatakan benar jika sudah berada dalam taraf yang terlalu berlebihan. Toxic.


Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Jangankan rebahan. Bahkan beribadah pun, -yang dalam hadis Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam dicontohkan semisal berpuasa setiap hari dan sholat menerus sepanjang malam- apabila dilakukan dalam kadar yang berlebihan pun ternyata juga dilarang oleh beliau Shallallahu 'alaihi Wa Sallam.


Jadi, rebahan-lah. Secukupnya. Sesuai kadar yang dibutuhkan tubuh kita. Karena memang itulah jatah kita sebagai mahkluk ciptaan-Nya, sebagai seorang manusia biasa.


Dan dari pe-rebahan itulah, kemampuan manajemen kita kemudian akan terlihat secara seksama. Untuk melakukan perubahan, sanggupkah?


Atau mungkin, jangan-jangan kita sendiri yang masih terbuai terlelap dalam mimpi nyata : omong kosong ingin mengubah dunia, namun sekedar mengatur jadwal istirahat saja kita masih abai dan bertindak semena-mena, lalu seriuskah?


Perubahan dimulai dari Pe-rebahan. Boleh jadi ada benarnya juga ya kan? Hahaha..


------------


Ibukota Lama, 
6 Ramadhan 2020 - 17.38
Di Atas Ranjang Rebahan

Komentar