Selamat Lebaran!



Ramadhan tahun ini mungkin memang berbeda. Jika di tahun-tahun sebelumnya kita dapat berkumpul bersua bersama sanak famili, bertukar senyum dan berpeluk maaf langsung, tahun ini mungkin semua itu belum bisa kita lakukan terlebih dahulu. 


Ada bahaya virus Corona yang mengintai. Mengancam kesehatan orang-orang terdekat yang kita kasihi, bila kita abai tak mengindahkan peringatan para pakar ahli ilmuwan.


Tapi tak mengapa. Karena lebaran adalah tentang momentum kebahagiaan, bukan? 


Kita, sekalipun baru sekedar berjauh jarak dan waktu, tetap dapat mengikhtiarkan beragam kebaikan di hari raya.  Silaturrahmi tetap dapat terjalin meski baru melalui gawai virtual. Ukhuwah masih tetap dapat diperat sekalipun melalui sambungan telepon. Dan THR, aha, selalu bisa dikirimkan via rekening masing-masing bukan? Ehe.


Hari raya besok, tidak ada alasan untuk tidak berbahagia. Meski semua berada dalam karantina di rumah masing-masing, bahagia adalah tentang urusan hati dan perasaan. Kita selalu bisa mengupayakannya agar senantiasa hadir dalam diri kita. Karena jika bahagia hanya bersebabkan Idul Fitri semata, aduh, malang sekali kita-kita ini yang hanya bisa berbahagia sekali dalam setahun, ya kan?


Besok Insya Allah akan menjadi hari kemenangan kita. Tidak boleh ada sedih! Tidak boleh ada pilu! Mari tetap ceria sembari mengagungkan asma Ilahi ke lantunan langit semesta. Bersyukur karena ya, Alhamdulillah, tahun ini kita masih dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadhan.


Bersama perasaan syukur itulah, kebahagiaan di hari kemenangan besok akan kian sempurna. Karena sekalipun kondisi dunia kini sedang tak bersahabat, lebaran besok akan selalu menjadi cerita spesial dalam kisah seumur hidup kita.


Selamat Lebaran!


-------------

Ibukota,
30 Ramadhan - 17.23
Tulisan ke-15

Komentar